Sensasi Berkunjung ke Kampung The Hobbit di Selandia Baru

kucingstres 20.51

Film hobbiton mengatur tur Selandia baru (13)

The Hobbit: An Unexpected Journey seluruhnya difilmkan di Selandia Baru, di berbagai lokasi, baik di North maupun di South Island.

Film series The Hobbit yang disutradarai dan diproduseri oleh Peter Jackson telah berhasil mengguncang dunia perfilman Hollywood. Film yang dikategorikan ke dalam film fiksi fantasi dan petualangan ini telah keluar di layar lebar sejak tahun 2012 dengan judul, “An Unexpected Journey”, lalu disusul dengan seri keduanya yang berjudul ‘The Desolation of Smaug’ di tahun 2013 dan yang terkini ‘The Battle of the Five Armies’ di tahun 2014.

Tak hanya alur ceritanya yang menarik, namun ternyata lokasi bekas syuting film yang mengangkat kisah tentang kehidupan para hobbit tersebut pun berhasil menimbulkan rasa penasaran serta membuat banyak orang ingin mengunjungi langsung lokasi bekas syuting film The Hobbit yang berada di Selandia Baru.

Di antara sekian banyak lokasi syuting, lokasi yang paling sering digunakan dan yang paling popular digunakan adalah lokasi syuting yang berada di Waikato, di kota Matamata dimana di dalam film The Hobbit tersebut disebut sebagai Hobbiton. Pada dalam film The Hobbit dan film Lord of The Rings, Hobbiton sendiri digambarkan sebagai suatu lokasi dimana para hobbit berdomisili.

Setiap harinya wisatawan yang berkunjung ke lokasi bekas syuting film The Hobbit ini bisa mencapi 3000 orang. Wisatawan yang mengunjungi tempat ini pun akan mendapatkan sensasi yang berbeda dikarenakan keindahan, keaslian suasananya yang seakan membuat pengunjung merasa seperti salah satu Hobbit.

Lantas seperti apakah rupa 'perkampungan' yang pernah menjadi tempat tinggal para Hobbit? Berikut tampilan selengkapnya seperti yang dilaporkan oleh jurnalis Liputan6.com, Adanty Amora, langsung dari lokasi syuting The Hobbit.

Hobbiton

Perbukitan The Shire yang mengalun kembali dihidupkan di dekat Matamata, tempat Hobbiton dibangun kembali untuk The Hobbit Trilogy. Hobbiton, yang juga digunakan dalam The Lord of the Rings Trilogy, tetap terbuka sebagai tujuan wisata bagi penggemar Middle-earth. Nikmati mengintip dari pagar depan seorang Hobbit, berdansa di bawah pohon pesta, atau duduk bersandar menikmati bir di The Green Dragon Inn.

Piopio

Tebing yang menjulang, formasi karang batu gamping yang ganjil, dan hutan prasejarah di Mangaotaki Rocks di Piopio tampak seakan diciptakan khusus untuk membentuk latar belakang Middle-earth. Area ini menjadi lokasi untuk Trollshaw Forest dan Staddles Farm, tempat sejumlah adegan dalam The Hobbit: An Unexpected Journey diambil; termasuk saat Rombongan tiba di rumah pertanian yang hancur, jalan keluar dari Troll Hoarde Cave, Gandalf mempercayakan Sting pada Bilbo, tibanya Radagast, serta serangan Gundabad Wargs dan Orcs.

Mangaotaki Road mendekatkan Anda ke lokasi pengambilan film itu sendiri, dan Mangaotaki Walk adalah jalan melingkar sederhana yang dapat ditelusuri pengunjung untuk mengalami adegan di hutan yang sama seperti terlihat dalam film. Lokasi pengambilan film yang sebenarnya terletak di lahan pertanian milik pribadi.

Nelson

Kawasan paling bermandi matahari di Selandia Baru, Nelson, menjadi latar belakang beberapa lokasi dalam The Hobbit: An Unexpected Journey. Lokasi tepatnya difilmkan di lahan milik pribadi, namun pengunjung dapat menikmati berbagai lokasi ini dengan menunggang kuda. Berkudalah melintasi lahan pertanian pribadi di sekelilingnya menuju lereng tebing dramatis yang menawarkan pemandangan pesisir spektakuler menghadap Golden Bay.

Twizel

Keajaiban alpine Twizel diabadikan dalam film, baik dalam The Hobbit: An Unexpected Journey maupun The Lord of the Rings Trilogy. Sebagian dari pengejaran Wargs difilmkan di sini; dan adegan perang terbesar - yakni Battle of the Pelennor Fields - difilmkan di padang Twizel yang terpencil. Twizeladalah rumah bagi kota pegunungan yang memikat, dan perjalanan darat mengelilingi area setempat akan membuat Anda mampu meresapi adegan-adegan spektakuler yang difilmkan di sini.

Lake Pukaki

Braemar Station di Lake Pukaki digunakan untuk menggambarkan Warg Chase, perjalanan menuju Rivendell, dan Shores of Laketown dalam The Hobbit: An Unexpected Journey. Pengunjung dapat bermalam di pusat peternakan ini – seperti para kru film dulu – dan menikmati segudang aktivitas di area ini.

Mount Cook

Mount Cook dan puncak-puncak alpine di sekelilingnya digunakan sebagai latar belakang sebagian pengambilan film dari udara dalam The Hobbit: An Unexpected Journey. Kunjungi Aoraki Mount Cook National Park untuk menikmati beragam jalur jalan kaki dan pemandangan indah.

Queenstown

Salah satu lokasi paling ajaib dalam The Hobbit: An Unexpected Journey; Earnslaw Burn adalah gletser yang menciptakan sejumlah aliran air terjun yang menuruni permukaan batu karang raksasa. Di sini, Bilbo bersama Rombongan difilmkan meneruskan pencarian mereka setelah meninggalkan Rivendell. Jalur Earnslaw Burn Track - yang dimulai di Glenorchy - adalah perjalanan lintas alam 4 jam yang menantang, dengan pemandangan spektakuler di puncak lembah melintasi gletser dan pemandangan di seberangnya.

Wanaka

Area ski kelas dunia Treble Cone adalah lokasi pengambilan film lainnya, dan terkenal akan lapangan off-piste dan pemandangan tiada banding melintasiLake Wanaka dan kawasan Central Otago. Lapangan ski ini sangat ramai sepanjang bulan-bulan musim dingin dan memiliki jalur vertikal terpanjang di Southern Alps Selandia Baru.

Fiordland National Park

Baik The Hobbit maupun The Lord of the Rings Trilogies menggunakan Fiordland National Park yang megah untuk pengambilan adegan penting. Adegan di mana Rombongan melarikan diri dari pegunungan dengan menunggang elang dalam The Hobbit: An Unexpected Journey juga difilmkan di sini. Nikmati fyord raksasa dan air terjun spektakuler dengan penerbangan helikopter atau naik kapal.